ESTUF 7 Mei 2021
Oleh Kak Bakhoh Jatmiko
Dasar Firman Tuhan: Yesaya 55:8-9
Banyak orang memiliki rasa ingin tahu yang besar akan kehidupan kita di masa depan. Ada kecenderungan dalam diri kita untuk bisa mengetahui lebih dulu jalan hidup kita kedepannya. Kita dengan mudah bisa menduga-duga, meragukan, bahkan mempertanyakan rencana Allah bagi jalan hidup kita. Tuhan telah menetapkan tujuan hidup kita sebagai umat Tuhan di dunia ini, seperti yang tertera pada Efesus 2:10 bahwa “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”.
Missio Dei adalah istilah teologi Kristen dalam Bahasa Latin yang dapat diartikan sebagai “misi Tuhan” atau “pengutusan oleh Allah”. Terdapat 2 poin penting yang dapat diambil dari makna Missio Dei yaitu Too-Narrow Gospel dan Holistic Gospel. Too-Narrow Gospel memberi makna pada kita bahwa kita telah diselamatkan dari: dosa, neraka, dan kematian, sedangkan Holistic Gospel memberi makna pada kita bahwa kita, sebagai orang berdosa yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus di kayu Salib, adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menyembuhkan dunia. Holistic Gospel tidak hanya memberitahu kita tentang kita telah diselamatkan dari apa (dosa, neraka, kematian), tetapi juga untuk apa kita diselamatkan, bahwa setiap dari kita memiliki tujuan, panggilan suci, yang semuanya itu berasal dari Tuhan agar kita dapat “bekerja sama” dengan Tuhan dalam pekerjaan-Nya dalam memulihkan segala sesuatu di dunia ini. Dalam menjalani tujuan hidup kita, kita kehilangan hak untuk menentukan visi kita sendiri. Tetapi, pada saat yang sama kita juga tidak berhak untuk hidup tanpa visi. Oleh karena itu, kita perlu terus berpegang pada Tuhan yang telah menentukan visi hidup kita masing-masing.
Allah telah menetapkan berbagai prioritas bagi manusia di dalam melaksanakan Missio Dei:
- Allah berkehendak untuk mengasihi yang terhilang dan mengubah hidup manusia yang berdosa.
- Allah bersedia memulihkan ciptaan-Nya yang rusak karena dosa.
- Allah turut berkarya dalam melakukan pembaharuan tata nilai kehidupan manusia.
- Allah rindu menghadirkan kasih ditengah dunia (keadilan, belas kasihan, melayani orang miskin, memberikan advokasi bagi yang tertindas, dsb).
Rancangan menyatakan kehendak perancangnya. Tuhan tidak hanya merancang kita secara umum, namun juga dengan berbagai hal yang spesifik. Jika kita ingin mengetahui kehendak-Nya bagi kita, salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah mengenali diri kita. Keahlian dan pengetahuan yang kita miliki merupakan petunjuk yang kuat mengenai apa yang Tuhan ingin kita kerjakan melalui hidup kita. Tuhan memadukan panggilan hidup kita dengan kecakapan kita sehingga melalui keduanya kita mampu mengerjakan pekerjaan Tuhan di dunia ini.
Jika ada dari kita yang masih bertanya “Apakah panggilan dan bagian saya di dalam pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan?”. Hanya diri kita masing-masing lah yang mampu menjawabnya karena kita perlu mengenali diri kita dan harus memiliki kesadaran bahwa apapun yang kita kerjakan, jika semuanya itu bukan untuk kemegahan diri, kesombongan, tidak hanya dilakukan untuk sebatas menyenangkan manusia, dan sejalan dengan kehendak Tuhan, maka nama Tuhan akan tetap dipermuliakan dari pekerjaan yang kita lakukan.