RENUNGAN ESTUF
17 September 2021
Oleh : Kak Amelia
Ketika kita melihat suatu perbedaan objek tentang ilustrasi air mineral yang setengah penuh dan setengah kosong. Namun dari semua perbedaan pikiran kita, kita disatukan di dalam fellowship.
Ayat alkitab : Ibrani 10: 22-25
Kebaktian memang hanya untuk Tuhan. Akan tetapi, kebaktian bukan cuman tentang Tuhan. Kebaktian itu berbicara tentang kebersamaan yang sering sekali kita abaikan. Penting sekali untuk kita perhatikan bahwa relasi tentang Tuhan bukan hanya secara vertikalis namun juga relasi dengan sesama. Pilihan bagi orang Kristen ada dua, mau bertumbuh bersama atau mati sendirian. Perkembangan teknologi yang kita alami sekarang bisa kita pandang sebagai berkat atau kutuk. Dikatakaan berkat karena teknologi kita dapat memersatukan kita dari daerah berbeda, namun dipandang kutuk karena dengan kemajuan ini, orang bisa menganggap bahwa satu sama lain tidak membutuhkan lagi. Segala hal dapat diselesaikan dengan teknologi.
Mengapa ibadah bersama dan persekutuan itu sangat penting?
- Persekutuan bersumber dari penebusan Kristus yang sempurna
Yesus Kristus sebagai imam besar agung yang sudah mempersembahkan korban yang sempurna kepada Allah bagi kita.
Korban itu bukan hanya tentang Dia dan saya, melainkan tentang Dia dan kita. Hal ini mewakili bahwa pengorbanan Kristus berbicara tentang komunitas, yaitu anak Allah. Melakukan ibadah bersama mengingatkan kita tentang umat peranjian.
Tidak ada jalan yang lain, keselamatan itu hanya dalam Kristus. Akibat manusia membangkang dengan Sang Pencipta, maka semua manusia sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dampak dari dosa dialami semua manusia. Saat kita mati secara rohani, jangan harap kita punya ketertarikan kepada hal-hal rohani. Bisa jadi mereka yang malas beribadah karena mata rohani mereka belum terbuka. Belum beralih status dari anak berdosa menjadi anak yang kudus. Inilah yang selalu dijanjikan oleh Tuhan dari perjanjian lama bahkan sampai berabad abad. Oleh kasih karunia Allah kita diselamatkan. Itulah pentingnya kita mengimani ini. Iman bukan hanya dari diri sendiri, namun iman pun juga adalah karunia.
Persekutuan berbicara tentang pondasi Kristus. Jangan pikir bahwa pengudusan itu hanya sekali. Pengudusan itu berlangsung secara terus menerus. Ketika kita berdoa pada Yesus, mengakui dosa dosa itu adalah perjumpaan awal kita dengan Kristus.
- Persekutuan itu merupakan sumber kekuatan buat kita
Persekutuan itu tidak bisa dibatasi dengan aspek vertikal aja . Ibadah itu harus beraspek horizontal dan vertikal.
Orang Kristen Ibrani dulu menghadapi dua hal bahaya, yaitu ajaran sesat dan penganiayaan. Orang percaya berhadapan dengan situasi yang berat. Mereka ada di persimpangan jalan meninggalkan persekutuan atau mengikut Tuhan. Di situasi saat ini, Tuhan menyediakan sarana anugerah, yaitu persekutuan antara orang percaya untuk saling menguatkan. Orang Kristen tidak bisa berpegang teguh pada pengharapan apabila berjuang sendirian. Kesetiaan Allah adalah pondasi pengharapan, namun kekuatan untuk terus berharap dianugrakan Allah melalui persekutuan antara orang percaya. Bagaimana kita bisa saling memperhatikan dan dapat memprovokasi secara positif? Melalui persekutuan atau kelompok-kelompok permuridan. Apabila kita merasa kuat sendiri kita salah. Tatkala masalah itu datang, Tuhan telah menyediakan sarana untuk menguatkan kita, yaitu komunitas orang percaya.
Ketika kita berpikir kita sendiri, kita bisa jatuh dan iblis dengan mudahnya menggoyahkan kita sendiri. Ibarat kayu bara api, ketika diambil dari kumpulannya, maka tidak lama kemudian bara api akan padam. Relasi dengan Tuhan memang penting, namun kita tidak bisa juga mengabaikan relasi dengan komunitas orang percaya karena hal itu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila kita merasa tidak ada yang menguatkan atau merasa ibadah itu rasanya kering, mungkin kita telah menarik diri dari persekutuan itu. Atau bisa juga karena ibadah itu terkesan sangat formal kaku dan sangat terpaku pada liturgi liturgi yang telah ditentukan.
Ingat, Ibrani ditulis dalam keadaan mereka yang tidak mudah, yaitu bahaya penganiaayan dan ajaran sesat. Itu juga bisa menjadi situasi kita sekarang yang sangat susah di era pandemi ini, tapi Tuhan tetap memberi kita fasilitas persekutuan yang saling menguatkan. Tuhan akan terus memberi kekuatan untuk kita berjejak di era pandemi yang sangat sulit ini.
Carilah dimasa pandemi ini kawan kawan komunitas pelayanan yang dapat menolong saudara agar tetap kuat.
Kita sama sama sedang berjejak di tengah tengah zaman yang sulit ini, kita sama sama menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Mari kita saling menguatkan di persekutuan kasih ini.
Amin