Menjadi Murid Kristus yang Berbuah

Oleh : Kak Krisna Yogi

Banyak orang berduyun – duyun mengikuti Yesus (Lukas 14:25). Senang dengan pengajaran Yesus, memerlukan kesembuhan dan kelepasan, telah melihat dan mengalami kuasa Yesus, dan ingin menjadikan Yesus sebagai raja yang membebaskan dari Romawi. Inilah harapan yang membuat mereka memiliki antusias untuk memuji Yesus. Mari kita renungkan, mengapa kita menjadi pengikut Kristus? Apa yang kita cari dan inginkan? Apa yang kita impikan dan imajinasikan? Setiap kita memiliki motivasi dan alasan masing – masing. Mungkin karna terlahir sebagai Kristen dan alasan lain sebagainya.

Sebenarnya, sebelum seseorang mengatakan motivasinya, Yesus telah mengetahui apa yang menjadi motivasi dari setiap orang yang mengikuti-Nya. Dan kemudian Yesus berkata kepada mereka.

Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak – anaknya, saudara – saudaranya laki – laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku (Lukas 14:26-27).

Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku (Lukas 26:33).

Yesus menghendaki murid yang mana lebih dari sekedar penggemar. Murid merupakan seorang yang mengimitasi, meniru, meneladani kehidupan gurunya. Bagaimana hidup, perkataan, bertingkah laku, bersikap, itulah yang diimitasi oleh murid. Melalui kisah ini, kita mengetahui bahwa Yesus menginginkan orang – orang yang bersungguh – sungguh dan mau belajar. Seperti apakah sebenarnya murid yang Tuhan Yesus inginkan? (Yohanes 15:1-8)

  1. Relasi yang hidup antara Yesus dengan murid, yaitu Yesus sebagai pokok anggur dan murid – murid sebagai ranting – rantingnya. Dengan begitu jelas memberi pengetahuan bahwa seorang murid harus memiliki relasi yang hidup. Yesus sebagai pokok anggur yang mengalirkan kehidupan kepada murid – murid-Nya. Para murid menerima nutrisi dari pokok anggur.
  2. Ketergantungan penuh dari ranting pada pokok.
  3. Mengalami pertumbuhan: tidak berbuah, berbuah, berbuah banyak (many), lebih banyak berbuah (much).
  4. Perawatan dari pemilik kebun anggur untuk dipotong dan dibersihkan, untuk menghasilkan lebih banyak buah. Pemilik kebun anggur menjadi bersukacita dengan kesediaan seorang murid untuk dibentuk dan dibersihkan.

Karakter murid yang baik

  1. Memiliki Relasi. Dimungkinkan karena salib sehingga hubungan manusia dengan Allah diperbaiki dan dipulihkan, terus terhubung/berelasi dengan Kristus melalui Firman dan Doa (Yohanes 15:1-8). Menerima kuasa Roh Kudus (Yohanes 14:16-17)
  2. Tunduk pada Kristus
  3. Bergantung penuh pada Kristus sehingga ia tunduk pada-Nya
    1. Mengakui ketuhanan Yesus (Roma 10:9-13)
    2. Hidup untuk kepentingan dan tujuan Kristus (1 Kor 5:15)
    3. Mengikuti cara hidup Kristus (Galatia 2:19b-20; 2 Kor 5:17; 1 Yoh 2:6)
    4. Tunduk dan rela membayar harga demi ketaatan (Lukas 9:23-24)
  4. Berbuah. Watak serupa dengan Kristus (Christlikeness), memberikan dampak bagi dunia ini dan menjadi saksi bagi banyak orang hingga menuai banyak jiwa untuk kemuliaan Tuhan Yesus (Evangelism).

Cara Pemuridan Yesus dalam membentuk kualitas hidup murid – murid-Nya terbagi ke dalam 4 prinsip.

  1. Prinsip 1: Berkonsentrasi kepada sedikit orang
  2. Prinsip 2: Membangun hidup melalui relasi setiap hari, dan dalam realitas
  3. Prinsip 3: Membangun hidup secara bertahap
  4. Prinsip 4: Mewariskan hidup, bukan pengetahuan

Cara pemuridan Yesus tersebut dapat kita peroleh dalam wadah kelompok tumbuh bersama (KTB). Komunitas murid Kristus bersama – sama berproses untuk menjadi dan menjadikan orang lain murid Kristus dan bersama – sama mempertahankan keintiman hubungan dengan Allah. Oleh sebab itu, marilah menjadi murid Kristus yang berkenan kepada-Nya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *