Rangkuman Estuf
25 Februari 2022
Pembicara: Trisna Pradita Putra
Kenapa kita harus melayani di keluarga kita? Bagaimana karakteristik remaja? Sebelum membahas remaja dalam keluarga, apa yang terjadi di dalam remaja?
Saat remaja, kita mengalami banyak badai kehidupan dan perubahan kehidupan. Kita mengenal banyak orang dan mengalami perkembangan sosial. Terjadi juga perkembangan seksualitas. Ada tekanan secara hormonal seks yang juga meningkat. Apalagi dalam perubahan emosi, ada juga perubahan fisik. Saat remaja, bukan hanya perubahan seperti itu saja, kita juga mengalami perubahan iman dan sudah bisa berpikir tentang pilihan iman kita. Kita akan lebih bisa mengenal Tuhan lebih baik.
Bagaimana kita bersikap di luar diawali dengan bagaimana kita bersikap di keluarga. Keluarga adalah wadah fundamental untuk pertumbuhan kita. Rumah adalah sekolah pertama kita. Namun, keluarga dapat mewariskan hal hal yang positif dan negatif.
Keluarga berdosa seperti :
- Keluarga broken home
- Perselingkuhan
- Cerai
- Keluarga yang dingin (menciptakan suasana bisu di dalam keluarga )
- Kekerasan dalam keluarga
- Pendidikan yang salah dalam keluarga
- Memanjakan anak
- Kerapuhan nilai religius
- Penolakan
Anak akan merasakan kurangnya rasa sayang dan perhatian, terabaikan dan berujung pada rasa kebencian. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pendidikan identitas pada anak, terkait siapakah anak baik di hadapan ayah, ibu, saudara, maupun di hadapan Tuhan.
Sebaiknya, kita merenungkan kitab Tuhan di dalam kitab Timotius dan menerapkannya dalam kehidupan kita. Jadilah teladan bagi orang percaya dalam sikap dan perkataan. Kita harus melatih ibadah kita dalam kehidupan sehari-hari. Tidak usah muluk-muluk langsung ke dalam pelayanan. Mulailah terlebih dahulu menaati dan mengasihi orang tua kita dengan sepenuh hati. Dengan ini, kita juga akan bersiap menjadi orang tua yang lebih baik di kemudian hari.
Rumah kita memang bukan rumah yang sempurna dan orang tua kita bukanlah orang tanpa dosa. Akan tetapi, mari kita saling mengasihi dan saling mengampuni di dalam Tuhan. Mulailah terlebih dahulu dari keluarga kita. Keluarga adalah prioritas.