Giving As A Lifestyle

RENUNGAN ESTUF
22 April 2022

Memberi dimulai dengan hati yang tidak serakah, tidak oportunis, dan tidak mengambil keuntungan. Memberi memiliki kehidupan untuk bekerja keras untuk dipakai bertanggung jawab. Bertanggung jawabpun bukan hanya keperluan kita, tapi keperluan orang-orang sekitar kita.

Bahagia diambil dari kata Makarion. Makarion adalah bahagia sudut pandang Allah. Allah mengatakan berbahagialah orang yang miskin, karena mereka yang empunya kerajaan Allah Berbahagialah kita yang memberi, bukan menerima. Berbahagia itu berbeda antara pengertian Allah dan manusia, kita harus belajar bagaimana bahagia yang didefinisikan Allah.

Hidup kita harus sesuai dengan nilai Kristus, sebelum kita memulai Giving As A Lifestyle. Nilai itu berupa perubahan hati, hidup, dan nilai. Perubahan hati terjadi ketika kita ingin diubah oleh Allah menjadi hati yang taat kepada Tuhan, baik itu memberi, seperti kataNya, hendaklah kamu murah hati sama seperti aku murah itu. Perubahan hati tidak harus dimulai dengan hal baik, kasih, dsb. Mulai memberi dengan tujuan hanya menaati firman Tuhan tidak sepenuhnya salah.

Kita harus memiliki sesuatu yang bisa diberikan yang kita peroleh dari kerja keras. Cara hidup kita juga harusnya sederhana dan hemat, bukan mewah. Kita mencari uang banyak, tabung yang banyak, dan berikan yang banyak. Hendaklah kita memiliki disiplin memberi perpuluhan untuk memperoleh kemerdekaan hati. Cara hidup ini membantu kita menjadi orang yang “menggenggam” uang.

Belajarlah untuk percaya bahwa memberi adalah investasi kekal, bukan masalah keselamatan, tetapi menjadi keuntungan kekal bagi kita. Kita memberi dan urusannya dengan Tuhan yang Maha Kaya, memberi dengan orang tidak mampu membalas kebaikan kita, percaya Tuhan yang akan membalasnya (Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu).

Memberi bukan ditentukan besar jumlah tapi besar pengorbanaan. Kita dapat memberi dalam hal apapun, tidak semua melulu terkait materi, waktu dan pelayanan pun termasuk dalam pemberian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *